Ramadhan Bulan Jihad

Ramadhan Bulan Jihad

Oleh : Drs. H. Thobroni AG, MA

Dalam hitungan tanggal, tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki 1 Syawal 1435 H, ibadah Ramadhan Alhamdulillah dapat kita jalankan dengan segalan kesungguhan hati, secara syariah insya allah dapat kita jalankan dengan sempurna, namun apakah ibadah yang kita jalankan memberikan dalam hidup keseharian kita nantinya seusai Ramadhan, inilah yang di pesankan baginda Rasulullah SAW. Jangan sampai puasa kita tanpa pahala, hanya seukur lapar dan haus belaka.

Untuk itu mari kita merenung sejenak tentang keberadaan manusia di bumi ini yang mempunyai 2 potensi dalam kehidupan yakni buruk dan baik. Dalam al-quran surat As- Syams ayat 8-10 :

Yang artinya :Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Itulah suatu kenyataan dalam  hidup kita dibekali potensi besar yakni kefasikan atau kedurhakaan dan potensi baik atau ketakwaan.dengan potensi tersebut, maka manusia ketika sedang melakukan kedurhakaan, kezaliman, kesalahan, ketika itu hati tidak tenang, berontak, karena tidak sesuai dengan jiwanya. Hati berusaha untuk menghentikannya. Namun apadaya kadang amarah semakin menunjukan kuasanya.untuk itulah perlu adanya perjuangan yang dalam bahasa arab di sebut Jihad.

Jihad bukan sekedar perang dalam pengertian fisik, tapi dalam pengertian bathin yang kata nabi menggambarkannya dengan perang besar, ketika Rasulullah beserta para sahabat pulang dari perang badar yang dalam sejarah disebut perang sangat besar, tapi Rasulullah mengucapkan kata-kata yang tak diduga oleh para sahabat dengan sabdanya :

“Roja’na minal jihadil ashgor ilal jihadil akbar, jihadun nafsi”

“ Kita baru pulang dari perang yang kecil menuju perang yang besar yakni Jihadun Nafsi ( perang melawan hawa nafsu )”.ketika itu para sahabat menyadari betapa perang melawan hawa nafsu lebih berat ketimbang perang fisik.

Jihad merupakan perjuangan yang memerlukan kesungguhan dan merupakan bukti iman seseorang , firman Allah dalam surat Ali Imran : 142 :

Artinya : Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Demikian terlihat bahwa Jihad merupakan cara yang di tetapkan Allah untuk menguji manusia.tampak pula kaitan yang sangat erat dengan kesabaran sebagai isyarat bahwa jihad adalah sesuatu yang sulit, memerlukan kesabaran serta ketabahan.

Dalam kaitan dengan kesabaran dan jihad inilah maka Ramadhan di sebut Syahru Shobri ( bulan kesabaran ).dengan berpuasa bulan Ramadhan kita berupaya semaksimal mungkin menjauhkan diri dari hal-hal yang membuat rusaknya pahala puasa , sampai-sampai kalau ada orang yang menantang untuk berantem, kita katakana Inni Shoim ( aku sedang berpuasa).

Maka karena itu didikan Ramadhan hendaknya dipelihara dengan sebaik-baiknya dan berlanjut diluar Ramadhan agar kita mendapat predikat orang yang sukses :

Dengan Jihad dan kesabaran yang tinggi, maka salah satu manfaatnya kita mendapat petunjuk jalan-jalan Allah, sebagaimana dalam Al-Quran surat al-ankabut : 69 :

Artinya : dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

 

 

Marhaban Ya Ramadhan

 MARHABAN YAA RAMADHAN

Oleh: Abdul Muis Beddu, SE.I

Sebuah kalimat indah yang biasa diucapkan ketika tiba bulan suci Ramadhan yakni “Marhaban Yaa Ramadhan”  yang berarti “Selamat Datang Ramadhan”, ini mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan, dan tidak menganggap kehadiran bulan Ramadhan mengganggu ketenangan atau suasana nyaman kita. Marhaban Yaa Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan dididik agar lebih dekat kepada Allah Swt.

Lanjutkan membaca →